Supply Chain pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstreams) dan ke hilir (downstreams) dalam proses dan kegiatan yang berbeda yang menghasilkan nilai yang berwujud dalam bentuk barang dan jasa di tangan pelanggan terakhir(ultimate customers).
Persaingan yang terjadi sebetulnya bukan antar perusahaan downstreams dan upstreams, tetapi antara supply chain yang satu dan supply chain yang lain.
Hal seperti ini disebabkan karena banyak perusahaan kurang sadar bahwa dalam hubungan bisnis antar mereka, banyak biaya yang terbuang yang tidak memberikan added value sama sekali baik bagi mereka sendiri maupun bagi pelanggan (customers), yang bahkan menghambat kemampuan bersaing mereka.
Supply chain terfokus pada pengaturan aliran barang antar perusahaan yang terkait, dari hulu sampai kehilir bahkan sampai ke pelanggan terakhir.
Dalam pengembangan dari logistics management ke supply chain management ini, terjadi empat jenjang atau empat tahap, seperti dalam Gambar diatas. Dari Gambar ini dapat dilihat bahwa ada semacam evolusi sejak dari stage 1 sampai dengan stage 4.
Tahap 1 Dalam tahap 1, ada semacam kesendirian dan ketidak-saling-tergantungan fungsi misalnya antara fungsi produksi dan fungsi logistik. Mereka melakukan program-program sendiri yang terlepas satu sama lain (in complete isolation). Suatu contoh adalah bahwa bagian produksi yang memikirkan bagaimana membuat barang sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan dalam waktu yang sudah ditetapkan sama sekali tidak mau ikut memikirkan juga penumpukan inventory dan penggunaan ruangan gudang.
Tahap 2 Dalam tahap 2, perusahaan sudah mulai menyadari penting adanya integrasi perencanaan walaupun dalam bidang yang masih terbatas yaitu diantara fungsi internal yang paling berdekatan, misalnya produksi dengan inventory control, purchasing dengan inventory control dan sebagainya (functional integration).
Tahap 3 Tahap selanjutnya yang logis diteruskan, yaitu tahap 3, adalah integrasi perencanaan dan pengawasan atas semua fungsi yang terkait dalam satu perusahaan (internal integration).
Tahap 4 Tahap 4 menggambarkan tahap sebenarnya dari supply chain integration yaitu integrasi total dalam konsep, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan (manajemen) yang telah dicapai dalam tahap 3 diteruskan ke upstreams yaitu suppliers dan downstreams sampai ke pelanggan.
Dengan demikian secara jelas dapat dilihat perbedaan yang besar antara logistics management dan supply chain management. Mengingat bahwa jumlah supplier dan jumlah retailer biasanya banyak, maka supply chain disamping suatu "mata rantai yang bersambung‟, juga adalah suatu "jaringan mata rantai‟
Pada penjelasan diatas telah dijelaskan perbedaan antara logistics manajement dan supply chain management sekarang kita akan lihat secara rinci perbedaan dan persamaannya.
LOGISTICS MANAGEMENT | SUPPLY CHAIN MANAGEMENT |
---|---|
Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan | Mengutamakan arus barang antar perusahaan, sejak paling hulu sampai paling hilir |
Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan informasi di seluruh perusahaan | Atas dasar kerangka kerja ini, mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam “business pipelines”, mulia dari suppliers sampai kepada pelanggan |
Manajemen Rantai Pasokan lebih luas daripada manajemen logistik, dari mulai suppliers sampai ke pelanggan akhir.
Manajemen Rantai Pasokan merupakan perpanjangan dan perluasan kegiatan logistic ke arah upstream dan downstream.
Oleh karena itu, logistics management secara umum dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Logistik adalah proses mengelola secara strategis pengadaan, pergerakan dan penyimpanan bahan, suku cadang dan inventaris jadi (dan arus informasi terkait) melalui organisasi dan saluran pemasarannya sedemikian rupa sehingga keuntungan saat ini dan masa depan dimaksimalkan melalui biaya-efektif pemenuhan pesanan ”(Martin Christopher)
Sedangkan definisi dari supply chain management adalah kurang lebih sebagai berikut :
"Manajemen rantai pasokan adalah manajemen hubungan hulu dan hilir dengan pemasok dan pelanggan untuk memberikan nilai pelanggan yang unggul dengan biaya lebih sedikit ke rantai pasokan secara keseluruhan" (Martin Christopher)
Kunci keberhasilan suatu perusahaan antara lain :
Caranya : Antara lain dengan menerapkan Logistics Management dan Supply Chain Management
Productivity Advantage :
Value Advantage :
a. Mendukung secara umum
b. Mendukung Value Advantage
c. Mendukung Productivity Advantage :
Sumber : R. Eko Indrajit dan R. Djokopranoto. Konsep Manajemen Supply Chain : Cara baru Memandang Mata rantai Penyediaan Barang. Grasindo. Jakarta. 2003.